batipuahateh.desa.id - 

Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) adalah sebuah kompetisi membaca dan memahami kitab-kitab kuning yang berisi penjelasan tentang Al Quran, hadits, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. MQK bertujuan untuk melestarikan warisan intelektual Islam dan mengembangkan generasi muda yang berakhlak mulia, berilmu luas, dan berdakwah aktif.

Salah satu pesantren yang berhasil Lulus Seleksi di Kemenag Tanah Datar pada ajang MQK Sumatera Barat adalah Pondok Pesantren Nurul Yaqin Batipuah Ateh. Dari delapan kitab yang diseleksi di Kementerian Agama Tanah Datar untuk MQK tingkat Sumatera Barat, 16 orang santri yang lolos, lima di antaranya adalah santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin. Mereka adalah:

- Abdur Rahman dan Murabbiyatus Sholeha dari cabang tarikh (sejarah Islam)
- M. Rezki Syahputra dari cabang tafsir (penafsiran Al Quran)
- Muhammad Ihsan dan Nisa Fitriyani dari cabang tauhid (akidah Islam)

Yonnarlis, SH.i, Ketua Yayasan PPTI Nurul Yaqin, mengucapkan selamat kepada para santri yang berhasil lolos seleksi dan berharap mereka dapat memberikan yang terbaik di tingkat provinsi. Ia juga mengajak para orang tua untuk memondokkan anak-anak mereka di PPTI Nurul Yaqin agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat bagi agama dan bangsa.

"Semoga ini jadi motivasi bagi santri yang akan ikut lomba MQK tingkat provinsi untuk mengasah kemampuan dan memberikan yang terbaik. Sehingga bisa mewakili Sumatera Barat di tingkat nasional," kata Yonnarlis .

Pondok Pesantren Nurul Yaqin Batipuah Ateh, yang berada di bawah kepemimpinan dan asuhan Ust. Zulmas Labai Majo Lelo S. Ag, M.Pd, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan pendidikan agama yang berkualitas.Dalam rangka memperluas jangkauan pendidikan agama yang diberikan, Pondok Pesantren Nurul Yaqin Batipuah Ateh dengan bangga mengumumkan penerimaan santri baru. Keputusan ini menunjukkan bahwa pondok pesantren ini layak dijadikan referensi dalam menimba Ilmu Agama.

MQK merupakan salah satu bentuk syiar keagamaan yang efektif dan mampu menjadi daya dorong dalam memacu pembangunan sumber daya manusia. Melalui MQK, para santri tidak hanya belajar membaca kitab-kitab kuning, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat menjadi cendekiawan Muslim yang tidak hanya mumpuni dalam bidang keagamaan, tetapi juga berkualitas dalam pola pikir dan bijak dalam berperilaku. Mari Bergabung dan Menjadi Bagian dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Batipuah Ateh!